21 November 2009

Pelajaran di Dapur Rumah Sakit

Ketika memasuki dapur rumah sakit pada pukul 06.00 pagi, Rose sedang mengecek nama-nama pasien pada nampan-nampan yang berisi sarapan pagi.

“Hai, namaku Janet,” sapaku dengan ramah, meskipun aku sudah mendengar tentang Rose yang tidak bisa bekerja sama dengan orang lain. “Minggu ini jadwalku bekerja denganmu,” sambungku.

Rose, wanita paruh baya dengan rambut abu-abu tersebut memandangku tajam dari balik kaca matanya. Aku tahu bahwa ia tidak senang bekerja dengan seorang siswa praktik sepertiku.

Baca selanjutnya...

19 November 2009

Keterbatasan Ibu Isti Rohanah

Ternyata kisah tentang kasih yang dialirkan dalam keterbatasan tidak hanya ada di luar negeri saja, tetapi di sekitar kita pun ada. Mengapa tidak terekspos? Mungkin karena tidak ada yang memerhatikan dan kita tidak menyediakan waktu untuk mendengarkan kisah-kisah sederhana, namun menginspirasi itu.

Ibu Isti Rohanah adalah seorang koster atau petugas kebersihan gereja. Kegiatannya sehari-hari membersihkan lantai, mengatur kursi, menggelar karpet, dan mempersiapkan ruang ibadah di GBI Jl. Tampak Siring, Jakarta.

Baca selanjutnya...

12 November 2009

Lima Menit Lagi!

Di sebuah taman bermain untuk umum seorang wanita duduk di bangku taman, di sebelah seorang pria.

“Itu anak laki-laki saya,” kata wanita itu membuka percakapan seraya menunjuk seorang anak laki-laki yang memakai sweater warna merah dan sedang bermain perosotan.

“Dia terlihat anak yang baik,” jawab pria di sebelahnya, “dan itu anak laki-laki saya yang memakai sweater biru dan sedang bermain ayunan.”

Baca selanjutnya...

10 November 2009

Perangkap Tikus

Seekor tikus mengintip dari lubang yang ada di tembok untuk melihat petani dan istrinya membuka belanjaan mereka.

“Makanan apa yang mereka beli?” tanya tikus di dalam hatinya. Ia begitu kecewa ketika mengetahui bahwa yang dibeli sang petani adalah perangkap tikus.

Tikus berlari ke ladang sembari berteriak-teriak, “Ada perangkap tikus di rumah! Ada perangkap tikus di rumah!”

Baca selanjutnya...

02 November 2009

Tidak Perlu Kaya untuk Pensiun

Saya adalah penerjemah buku Retire Young Retire Rich karya Robert T. Kiyosaki & Sharon L. Lechter (penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama).

Namun, menurut saya, untuk pensiun kita tidak harus kaya dulu. Sebab kalau harus menunggu kaya baru boleh pensiun, mungkin seumur hidup saya tidak pernah bisa pensiun.

Baca selanjutnya...